Contoh cerpen tema berjuangan,karya Reza Masfitri

Berjuanglah

Hidup penuh dengan lika liku
semua punya masalah dengan takaran yang berbeda
semua sama,punya masalah masing-masing
tergantung pada cara kita menyikapinya.




Pagi yang cerah disinari mentari memberikan semangat baru pada intan untuk bersekolah lagi di salah satu sekolah menengah atas yang berada di kota padang setelah sebelumnya bersekolah di sekolah menengah atas yang berada di kota Bukittinggi. Semangat baru, impian baru dan harapan yang baru, membuat intan lebih ikhlas dalam menjalaninya. Dengan diantar oleh bundanya ke sekolah baru, intan menjadi sedikit santai dan berkurangnya rasa kikuk dari dalam dirinya. Intan berhenti di depan gerbang sekolah seraya menatap gedung utama dari sekolah itu. Ia sedikit gugup saat itu.
"Kamu sudah siap?" tanya bunda pada intan dan di balas dengan anggukan oleh intan. Intan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan napasnya, lalu melangkah dengan mantap ke pekarangan sekolah. Setelah mengurus semua persyaratan siswi pindahan dan mengurus administrasi, intan diantar oleh salah satu guru ke kelas yang akan ditempatinya.
"Perhatian, anak-anak kalian kedatangan teman baru yang berasal dari kota Bukittinggi. Ayo, masuk nak." Seru pak anwar menyuruh intan masuk ke kelas barunya di sekolah tersebut. Intan masuk dan bersalaman dengan pak anwar.lalu pak anwar memintanya untuk memperkenalkan dirinya di depan kelas.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, " salam intan untuk memulai perkenalan dirinya.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu"  jawab seisi ruangan.
"Teman-teman, perkenalkan nama aku intan aprili manda, biasa dipanggil intan dan sekarang aku tinggal di kompleks perumahan Batang Aru. Hmm, mungkin sekian dari aku, apabila ada kesalahan mohon dimaafkan, dan semoga kita bisa berteman dengan baik di sini." Perkenalan diri intan di depan kelas.
"Hmm, intan kamu duduk disebelah rama saja. Kebetulan di sana kosong." seru pak anwan ramah.
"Baik pak, terimakasih pak" jawab intan.
Saat akan melangkah ke tempat duduk, salah satu dari teman sekelasnya bertanya,
"Pak, bisa bapak tanyain gak sama intan berapa kontak WA nya, dan apakah dia sudah punya pacar??" teriak salah satu murid.
"Dasar modus." jawab salah satu siswi.
Serempak murid yang lain meneriaki murid tersebut. Intan terkekeh melihat hal tersebut.
" Baiklah intan, sekarang kamu boleh duduk di sana, di tempat yang kosong. " Perintah pak anwar.
"Baik pak " jawab intan singkat dan melangkah menuju bangku tersebut. Intan duduk, dan menyapa teman sebangkunya, yaitu reno.
" Hai, kenalin nama ku intan"
"Hai juga, namaku reno." jawab reno.
"Kamu tinggal dimana?" lanjut reno.
"Aku tinggal di kompleks Batang Aru." jawab intan.
"Sama dong, aku juga tinggal di sana, btw rumah kamu dekat mana??" tanya reno.
" Di dekat mushala muslimin,  di blakangnya." jawab intan.
"Ooo,gitu. Kalo aku 4 rumah dari masjidnya." balas reno. Dijawab dengan anggukan oleh intan tanda mengerti.
"Nanti pulang bareng yuk??"  ajak reno.
" Hmm, tapi aku izin ke bunda dulu ya." jawab intan.


*****
Jam belajar pun berakhir. Reno, intan dan siswi lainnya bergegas pulang.
"Gimana?? Diizinin gak??" tanya reno dan dijawab dengan anggukan kepala dari intan.
mereka pun pulang bersama dengan menunggang sepeda modor reno. Reno dan intan sekarang layaknya perangko dan amplop, tidak bisa dipisahkan. Tak terasa, persahabatan mereka sudah terjalin selama 2 bulan. Bisa di bilang kalau intan sudah jauh mengenal reno, karena reno adalah orang yang terbuka dan ceria. Sedangkan reno, dia bisa di bilang minim pengetahuan mengenai intan. Intan adalah orang yang tertutup, bahkan intan tidak pernah menceritakan tentang dirinya pada reno jika reno tak bertanya, itupun dengan jawaban alakadarnya. Meskipun begitu, persahabatan mereka tetap berjalan lancar meskipun mereka juga sering bertengkar. Ya, begitulah persahabatan mereka.
Suatu hari, reno berniat mengajak intan jalan-jalan, namun intan menolak dengan beralasan bahwa ia dan bundanya ada urusan. Saat ditanya reno urusan apa, intan tak menjawab dan berusaha mengalihkan pembicaraan mereka. Reno sadar betul bahwa ada masalah yang tidak beres, ia tahu betul bahwa seorang intan akan berupaya untuk tidak berbohong. Hal itulah yang membuat reno tertarik ingin mengetahui apa yang terjadi pada intan. Reno memantau rumah intan di kedai dekat rumah intan sambil membeli makanan dan duduk di kedai itu, tak lama berselang, pintu rumah intan terbuka dan muncul sosok intan dengan balutan dress pink selutut dan rambut sebahu yang terurai. Intan tampak cantik menggunakan dress tersebut. Intan dan bundanya keluar terburu-buru, dan terlihat sopir pribadi mereka juga terburu-buru. Reno memperhatikan dengan seksama gadis yang menjadi sahabatnya itu. Gadis yang tidak lain dan tidak bukan adalah intan tersebut keluar dengan wajah pucat disertai dengan bundanya yang memegang bahu intan, juga dengan tergesa-gesa dan dengan wajah cemas. Mereka memasuki mobil yang pintunya sudah dibukakan sopir dan mobil itu melaju.
Reno mengikuti mobil tersebut di belakang, dan betapa terkejutnya ia saat tau bahwa mobil intan ke rumah sakit. Reno mengikuti intan dan bundanya masuk ke dalam rumah sakit tersebut. Intan memasuki ruangan dokter bersama bundanya. Reno mengintip dari luar mencoba melihat dan mendengar apa yang terjadi di ruangan tersebut.
"Maaf mas, ada keperluan apa di depan pintu ini yaa?" tanya seorang suster.
"Hmm, lagi nungguin teman saya intan di dalam,tapi kok lama banget yaa?" jawab reno.
"Ya, kalau sama dokter Herman si gitu terus mas, dia tidak hanya memberikan solusi dari penyakit pasien, dia juha memberikan motivasi pada pasiennya agar terus berjuang melawan kanker kelenjar getah bening yang diderita pasien." jawab suster tersebut dan berlalu pergi dengan mengucapkan salam.
Reno terkejut dengan apa yang di dengarnya, saat reko belum menguasai dirinya atas kekagetannya, Intan dan bundanya keluar dari ruangan dokter tersebut. Betapa terkejunya intan, melihat reno di depan pintu. Intan hendak menjauh dari reno, namun reno menahan tangangannya.
"Kita harus bicara intan" ucap reno.
Intan melirik vundanya, dan diberikan jawaban dengan anggukan kepala dan kedipan mata bundanya, menandakan bahwa ia boleh pergi dengan sahabatnya itu.

*****
" Lepasin aku ren," berontak intan pada reno.
Reno pun melepas tangan intan dan kemudian diam. Ia tak tau apa yang kalimat yang cocok untuk bertanya pada intan. Reno hanya terduduk frustasi di bangku rumah sakit, menunggu intan Jujur padanya.
"Sebelumnya aku mau minta maaf ke kamu,aku nggak bermaksud lain ren, aku cuman nggak ingin aja kamu ikut-ikutan sedih gara-gara ini, maafin aku ren" jujur intan.
"ia, gak papa kok, yang penting kamu udah mau bilang ke aku mengenai keadaan kamu, aku gak marah kok."jawab reno.
Hubungan mereka membaik lagi setelah reno tau kalau prasangkanya mengenai intan salah. Reno mendukung intan sepenuh hati, dan terus mensupport intan.
******
Sudah 3 minggu intan tidak masuk sekolah, kondisinya smemakin memburuk tiap harinya. Reno selalu datang menjenguk intan ke rumahnya dan selalu menyempatkan diri untuk menemani intan melaksanakan kemoterapi.  Perkembangan limforma sudah sampaike Paru-paru nya. Dokter sendiri bingung dengan keadaan intan, seharusnya dengan meminum obat saja penyakitnya sudah sembuh, tak sampai pada permasalahan yang serius seperti ini. Dokter pun  menarik kesimpulan bahwa intan tidak pernah memakan obatnya setelah melakukan penelitian. Dokter memberitahu bunda intan dan reno bahwasanya intan tidak mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan padanya, dan penyebab kondisi intan memburuk adalah karena ia tidak pernah mengkonsumsi obat-obatannya. Bunda intan seketika tak bertenaga mendengar penjelasan dari dokter. Reno mencoba menenangkan dan menghibur bunda intan.
Setelah bunda intan tenang, bundanya dan reno masuk ke bangsal tempat intan di rawat, dan segera menanyakan kebenaran berita tersebut.
"Intan, kenapa kamu tidak meminum obatmu?" tanya bunda.
"Buat apa bun? Toh akhirnya aku juga akan mati." jawab intan santai,namun dilihat dari wajahnya tergambar bahwa ia sangat sedih dan terpuruk karena penyakitnya.
Bundanya hanya bisa menangis mendengar ucapan intan dan segera keluar dari ruangan intan. Kini, tersisa reno di sana berdua dengan intan.
" Intan, kamu tu bodoh banget ya." sahut reno bercanda, untuk mengembalikan mood intan.
"Apaan sih," jawab intan manyun dan cemberut.
"Ya, kamu bodoh banget, di luar sana masih banyak orang yang pengen hidup, masih banyak anak-anak yang butuh diperhatikan oleh orang tuanya, masih banyak orang yang ingin hidup layak da  bahagia dwngan keluarganya, lahh kamu?? Kamu malah membuang kesempatan dan menyerah pada keadaan." balas reno dengan nada serius.
Intan hanya bisa diam mendengar ucapan reno. Di dalam hati, ia mengiyakan ucapan reno. Namun, dipikirannya, ia akan mati meninggalkan semua yang ada di dunia. Intan pun sudah melupakan cita-cita nya, mengingat penyakitnya dan takut bahwa semua akan sia-sia.
" Semua makhluk aka mati, meninggalkan dunia yang fana ini. ingatlah intan, jodoh,rezki dan maut ada di tangan tuhan. Itu semua sudah tertulis di dalam takdir kita. Meninggal itu bukan karena penyakit, tapi meninggal itu karena takdir dan jatah waktu hidup kita di dunia ini sudah habis intan, ingat itu. Okay, kamu beranggapan bahwa kamu akan mati, tapi apakah kamu hanya akan menyerah pada keadaan saja?? menjadi pecundang?? Tak ada salahnya untuk bermimpi dan mencoba intan. Bermimpi dan mencoba tak akan merugikan kita." lanjut reno.
Intan seketika tersadar dan memutuskan untuk berjuang melawan kankernya. Ia mulai rutin meminum obat dan menjalani kehidupannya. Reno selalu datang setiap hari menjenguk intan di rumah sakit. Intan memiliki semangat hidup yang baru, yaitu menciptakan kehidupannya lebih berarti dan menjalani waktu sebaik-baiknya.
Hidup memang banyak lika dan likunya. Semua orang memiliki masalahnya sendiri, masalah yang dimiliki memiliki takaran masing-masing. Pilihan ada di tangan kita, mau berlarut-larut dalam masalah atau mencoba mencari solusi, bertanggungjawab dan berjuang untuk menyelesaikannya, semua tergantung pada dori kita sendiri, karena yang akan menjalaninya adalah diri kita sendiri.




halo guys, aku cuman mau kasih tau , kalau cerpen aku ini awalnya aku ikutkan lomba, ternyata nggak masuk nominasi๐Ÿ˜ฅ. So, daripada tulisanku kebuang cuma-cuma, ku pikir mending ku post.
btw jangan lupa like and comment yaa,,thank you guys.

Comments

Popular posts from this blog

contoh pidato "usaha,doa,tawakal,dan berpikiran positif"

Contoh cerpen motivasi belajar

cerpen sahabat hijrah