cerpen motivasi-makna hidup
Memaknai Hidup
"Yah,jajan aku mana??"seru airin sambil menuruni tangga rumahnya.
"Ni,ayah cuman ada segini"jawab ayah sambil memberi 3 lembar uang 10.000 pada airin.
"lo,kok cuman segini??"cemberut airin saat melihat jajannya yang kurang 20.000.
"tolong kamu terima apa yang ada,ayah kan nggak bilang jajan kamu pasti 50.000,ayah cuman bilang,selagi ada ayah akan kasih,tapi sekarang keadaan kita kurang baik,kamu harus terima itu."
Airin adalah anak perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara.Airin juga merupakan anak bungsu,makanya airin lebih dimanja oleh kedua orang tuanya.Meskipun begitu,orang tuanya elalu overprotektif padanya.Ia bahkan dilarang keluar rumah jika tidak perlu,ia dilarang pergi ke rumah temannya,yang 1 kompleks dengannya.Ayahnya menginginkan agar ia menjadi anak rumahan,cewek yang feminim,dan tidak terlalu dekat dengan teman lelakinya.
Namun,hal itu selalu airin bantah.Bisa dibilang airin tidak suka dengan kebijakan ayahnya padanya.Ia selalu mencuri waktu untuk keluar rumah saat ayahnya pergi ke kedai merekaAyahnya tidak tau bahwa Airin sangat tertekan dengan hal itu.Bukan hanya itu,ayahnya juga selalu mengatur jadwal sehari-hari airin.seperti,pulang sekolah langsung pulang, nggak boleh kemana-mana,sampai di rumah shalat,makan,belajar atau tidur,jam 5 harus mandi,jam 9 harus tidur,dll.Itulah yang membuat airin tertekan
Ayahnya juga selalu bilang kalau dia harus hemat,harus bisa mengelola pengeluaran,dll.Tapi,airinsselalu melanggar hal tersebut.Hingga ia menemukan bahwasanya nasihat ayahnya semua benar.Ia sekarang merasakan hidup seadanya dan harus menjalani hidup seadanya.
Hari demi hari dijalaninya,dengan hidup sederhana dan hidup apa adanya.semakin hari keadaan keuangan keluarganya semakin memburuk dan akhirnya usaha ayahnya bangkrut.Airin masih syok dengan kejadian itu dan malu temannya mengetahui bahwa keadaannya sudah berubah drastis.Ia tetap saja boros dalam pengeluaran,dan tidak pernah memikirkan orang tuanya.
Hingga suatu hari, setelah airin selesai membelikan kado untuk sahabatnya,ia melihat 2 anak berusia kira-kira 9 tahun mengangkut kardus dengan karung yang besar,dan anak itu terus mencari kardus disepanjang trotoar depan toko.Airin mengikuti anak tersebut dan bertanya kepada mereka."udah makan dek??"
"pen kita udah makan?"tanya anak tersebut pada anak yang satunya."udah,eh belum."jawab anak tersebut.jelas sekali bahwa mereka berbohong dengan mengatakan mereka belum makan.Namun,airin tidak marah,ia tetap tersenyum kepada anak tersebut."kakak ada sedikit uang,buat jajan,nih bagi 2 yaa,,"ucap airin tersenyum tulus."Iya kak, makasih ya kak"jawab kedua anak tersebut hampir serempak.Anak-anak tersebut pamit,lalu berlalu.Airin mengikuti mereka,ke arah belakang pasar.betapa terkejutnya airin melihat banyak anak yang menjadi pemulung di usia sekolah.anak-anak itu kisaran usia 7-15 tahun.salah satu dari anak tersebut menghampiri airin,dengan posisi tangan telunjuk menunjuk ke arah airin."om,ini kakak yang ngasih kita duit Om,"teriaknya senang.Airin pun menghampiri om tersebut dan bertanya sedikit banyaknya tentang anak-anak tersebut.
om tersebut adalah pedagang tas di sana,dan telah mengenal anak-anak tersebut cukup lama.
Dari penjelasan om tersebut,airin mengetahui bahwa anak-anak tersebut masih mempunyai orang tua,dan orang tua mereka masih sehat dan kuat bekerja.mereka dipaksa orang tua mereka bekerja untuk mencukupi kehidupan mereka lebih layak.Mereka bukan asli dari kota airin,melainkan pendatang baru yang merantau di kota tempat tinggal airin.Mereka dikenal dengan orang yang gigih untuk bekerja keras,mencari uang agar dapat hidup dengan layak.tak peduli dengan masa depan dan pendidikan anak mereka.Karena mereka menyekolahkan anak mereka tidak tamat sd.jika sudah pandai membaca,mereka akan menjadikan anak mereka berkerja banting tulang untuk mencari nafkah bersama keluarga mereka.
Saat itu,airin sangat merasa bersyukur karena sudah diberi tuhanoorang tua yang peduli dengannya, memperhatikan nya,dan yang terutama airin bersyukur bahwa hidupnya tidak sesusah anak-anak pemulung tersebut.
Kita harus mensyukuri hidup,karena dengan bersyukur,tuhan akan menambah nikmat yang diberikan nya kepada kita.Dengan bersyukur kita dapat menerima keadaan hidup kita,hidup dengan tenteram dan damai.
jadikan orang yang sukses di sekitar kita sebagai motivasi untuk bisa sesukses mereka,jaga hati agar tidak timbul sifat iri atau kufur nikmat.lihat kehidupan orang yang lebih susah dari kita,akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bersyukur.Percayalah bahwa tuhan memiliki rencana lain,dan dibalik segala sesuatu yang menimpa kita,pasti ada hikmahnya.pandanglah segala sesuatu dari sisi positif.ingatlah,rencana tuhan lebih baik dari rencana manusia dan percayalah bahwa tuhan tidak pernah memberikan ujian yang tidak mampu dihadapi hambanya.
"Yah,jajan aku mana??"seru airin sambil menuruni tangga rumahnya.
"Ni,ayah cuman ada segini"jawab ayah sambil memberi 3 lembar uang 10.000 pada airin.
"lo,kok cuman segini??"cemberut airin saat melihat jajannya yang kurang 20.000.
"tolong kamu terima apa yang ada,ayah kan nggak bilang jajan kamu pasti 50.000,ayah cuman bilang,selagi ada ayah akan kasih,tapi sekarang keadaan kita kurang baik,kamu harus terima itu."
Airin adalah anak perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara.Airin juga merupakan anak bungsu,makanya airin lebih dimanja oleh kedua orang tuanya.Meskipun begitu,orang tuanya elalu overprotektif padanya.Ia bahkan dilarang keluar rumah jika tidak perlu,ia dilarang pergi ke rumah temannya,yang 1 kompleks dengannya.Ayahnya menginginkan agar ia menjadi anak rumahan,cewek yang feminim,dan tidak terlalu dekat dengan teman lelakinya.
Namun,hal itu selalu airin bantah.Bisa dibilang airin tidak suka dengan kebijakan ayahnya padanya.Ia selalu mencuri waktu untuk keluar rumah saat ayahnya pergi ke kedai merekaAyahnya tidak tau bahwa Airin sangat tertekan dengan hal itu.Bukan hanya itu,ayahnya juga selalu mengatur jadwal sehari-hari airin.seperti,pulang sekolah langsung pulang, nggak boleh kemana-mana,sampai di rumah shalat,makan,belajar atau tidur,jam 5 harus mandi,jam 9 harus tidur,dll.Itulah yang membuat airin tertekan
Ayahnya juga selalu bilang kalau dia harus hemat,harus bisa mengelola pengeluaran,dll.Tapi,airinsselalu melanggar hal tersebut.Hingga ia menemukan bahwasanya nasihat ayahnya semua benar.Ia sekarang merasakan hidup seadanya dan harus menjalani hidup seadanya.
Hari demi hari dijalaninya,dengan hidup sederhana dan hidup apa adanya.semakin hari keadaan keuangan keluarganya semakin memburuk dan akhirnya usaha ayahnya bangkrut.Airin masih syok dengan kejadian itu dan malu temannya mengetahui bahwa keadaannya sudah berubah drastis.Ia tetap saja boros dalam pengeluaran,dan tidak pernah memikirkan orang tuanya.
Hingga suatu hari, setelah airin selesai membelikan kado untuk sahabatnya,ia melihat 2 anak berusia kira-kira 9 tahun mengangkut kardus dengan karung yang besar,dan anak itu terus mencari kardus disepanjang trotoar depan toko.Airin mengikuti anak tersebut dan bertanya kepada mereka."udah makan dek??"
"pen kita udah makan?"tanya anak tersebut pada anak yang satunya."udah,eh belum."jawab anak tersebut.jelas sekali bahwa mereka berbohong dengan mengatakan mereka belum makan.Namun,airin tidak marah,ia tetap tersenyum kepada anak tersebut."kakak ada sedikit uang,buat jajan,nih bagi 2 yaa,,"ucap airin tersenyum tulus."Iya kak, makasih ya kak"jawab kedua anak tersebut hampir serempak.Anak-anak tersebut pamit,lalu berlalu.Airin mengikuti mereka,ke arah belakang pasar.betapa terkejutnya airin melihat banyak anak yang menjadi pemulung di usia sekolah.anak-anak itu kisaran usia 7-15 tahun.salah satu dari anak tersebut menghampiri airin,dengan posisi tangan telunjuk menunjuk ke arah airin."om,ini kakak yang ngasih kita duit Om,"teriaknya senang.Airin pun menghampiri om tersebut dan bertanya sedikit banyaknya tentang anak-anak tersebut.
om tersebut adalah pedagang tas di sana,dan telah mengenal anak-anak tersebut cukup lama.
Dari penjelasan om tersebut,airin mengetahui bahwa anak-anak tersebut masih mempunyai orang tua,dan orang tua mereka masih sehat dan kuat bekerja.mereka dipaksa orang tua mereka bekerja untuk mencukupi kehidupan mereka lebih layak.Mereka bukan asli dari kota airin,melainkan pendatang baru yang merantau di kota tempat tinggal airin.Mereka dikenal dengan orang yang gigih untuk bekerja keras,mencari uang agar dapat hidup dengan layak.tak peduli dengan masa depan dan pendidikan anak mereka.Karena mereka menyekolahkan anak mereka tidak tamat sd.jika sudah pandai membaca,mereka akan menjadikan anak mereka berkerja banting tulang untuk mencari nafkah bersama keluarga mereka.
Saat itu,airin sangat merasa bersyukur karena sudah diberi tuhanoorang tua yang peduli dengannya, memperhatikan nya,dan yang terutama airin bersyukur bahwa hidupnya tidak sesusah anak-anak pemulung tersebut.
Kita harus mensyukuri hidup,karena dengan bersyukur,tuhan akan menambah nikmat yang diberikan nya kepada kita.Dengan bersyukur kita dapat menerima keadaan hidup kita,hidup dengan tenteram dan damai.
jadikan orang yang sukses di sekitar kita sebagai motivasi untuk bisa sesukses mereka,jaga hati agar tidak timbul sifat iri atau kufur nikmat.lihat kehidupan orang yang lebih susah dari kita,akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bersyukur.Percayalah bahwa tuhan memiliki rencana lain,dan dibalik segala sesuatu yang menimpa kita,pasti ada hikmahnya.pandanglah segala sesuatu dari sisi positif.ingatlah,rencana tuhan lebih baik dari rencana manusia dan percayalah bahwa tuhan tidak pernah memberikan ujian yang tidak mampu dihadapi hambanya.
Comments
Post a Comment