cerpen tema ibu

Aku sayang mereka


"Bu, sarapan aku mana bu?" tanya intan pada ibunya.
"Bentar yaa, ibu masak dulu, tadi ibu bangunnya kepagian." jawab ibu.
"Nggak usah deh bu, aku nggak ada waktu untuk nunggu, soalnya hari ini aku jadi pelaksana upacara. Kalau gitu aku berangkat dulu ya bu." ucap nayla pada ibunya sambil mencium punggung tangan ibunya.
"Ya udah, hati-hati ya ra. Cepat pulang ya." Jawab ibu.
"Iya bu."

*****
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Yulia langsung menghampiri kelas nayla dan menemukan nayla sedang piket kelas bersama temannya yang lain.
" Nay, lo jadi kan nemenin gue?" Tanya yulia.
"Iya-iya, bentar ya. Gue selesaiin dulu piket, baru kita pergi .okay?" Jawab nayla, memenuhi janjinya pada sahabatnya untuk menemani yuli membeli kado anniversary nya dengan defal sahabatnya.
"Okay deh, kalau gitu gue tunggu di bangku itu ya." Balas yulia sembari menunjuk bangku di koridor kelas lain.
"okay." jawab nayla singkat.
*****
Sehabis piket, nayla langsung menemani temannya yulia mencari kado untuk pacarnya. Yulia memutuskan untuk memberikan Jam weker dan memberi kotak kecil. Jam weker diberikan agar defal ingat waktu dalam beraktivitas, sedangkan kotak, ia akan memasukkan fotonya bersama defal di kotak tersebut, dengan membuat semua foto tampak saat kotak itu dibuka. Itu adalah ide dari nayla. Selesai memberi jam dan kotak tersebut, mereka pergi ke Amazone, untuk mencetak semua foto yulia dan defal.
Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Mereka pun pulang ke rumah dengan segera, karena hari sudah larut.
" Bu, bu. ibu.."  Panggil nayla pada ibunya. Namun ibunya tak menyahut.
" Ibu pergi ke rumah nenek nay. " Jawab ayahnya.
" Ooo,gituu. Ayah sudah pulang dari bandung ya, mana oleh-oleh buat aku yah?" tanya nayla pada ayahnya.
"Sudah ayah tarok di kamarmu." jawab ayah.
" Makasih ayah. " Jawab nayla dengan semangat sambil memeluk ayahnya.
" Nay, habis ini ayah harus berangkat lagi. Masih ada urusan di luar kota. Mungkin ayah nggak akan pulang dalam waktu cepat, nggak papa kan nay?" tanya ayahnya pada nayla yang hendak ke kamrnya melihat oleh-oleh yang di berikan ayahnya.
" Iya yah, nggak papa. Aku ke kamar dulu ya yah." jawabnya.
Ayahnya hanya mengangguk dan pergi ke kamarnya mebmngemasi barang-barang.
Ayahnya pergi dari rumah dengan membawa koper besar dan seluruh pakaiannya. Ayahnya sudah pamit ke nayla, namun tak memberi tahu bahwa ayah dan ibunya sudah resmi bercerai.
*****

 " Bu, ibu. Nayla mau pamit. Ibu dimana?" Panggil nayla sedit berteriak, lalu menuju kamar ibunya.  Ternyata ibunya tak ada di kamar. Ia hanya melihat dokumen di atas kasur ibunya, karena penasaran, ia pun membuka dokumen tersebut,yang ternyata berisi surat perceraian antara ibu dan ayahnya. Setelah membaca itu semua, ibunya datang. Nayla keluar kamar ibunya dengan menangis dan menuju kamarnya. Ia mengunci pintu dan tidak menjawab panggilan dari ibunya.
Nayla marah pada ibunya. Ia mengira perceraian itu karena ayah sudah muak dengan semua kesibukan ibunya di butik. Ia tak pamit pada ibunya. Iya berubah drastis dari nayla yang santun menjadi nayla yang pemarah.
Setiap pulang sekolah,ia mengunci diri di kamar dan tak makan apapun yang disajikan ibunya. Beruntung ayahnya selalu memenuhi kebutuhan nya dan selalu menstransfer uang berlebih dari dulu agar bisa menjadi dana dadakan bila terjadi sesuatu. Uang itulah yang ia gunakan untuk makan dan memenuhi kebutuhan.
*****

Sepulang sekolah ketika akan membuka pintu,  ia dipanggil buk ani. " nay, ibu kamu mana? kok dari tadi nggak kelihatan?" tanya buk ani.
"Enggak tau buk, mungkin lagi sibuk di butiknya." jawab nayla sekenanya.
" Butik hari ini nggak buka, coba deh kamu cek di kamarnya. Ibu khawatir " Jawab buk ani, sahabat ibunya.
" Ya udah deh bu, bentar ya, aku cek dulu." jawab nayla.
Nayla berjalan menuju kamar ibunya, lalu melihat ibunya tertidur nyenyak di kasur, dengan bibir pucat dan keringat terlihat membasahi dahi dan lehenya.
" Buk, ibu kenapa?" tanya nayla cemas.
" Nggak, ibu nggak papa, cuman lagi diare aja." Jawab ibunya pelan dan lemas.
Nayla pun segera memanggil bu ani, ke kamar ibunya. Buk ani yang berada di ruang tamu langsung masuk ke kamar ibunya dan mengajak ibunya ke dokter. Nayla ikut bersama ibunya dan buk ani, menumpang mobil bu ani.
Dokter memberikan resep obat dan meminta agar ibunya banyak minum air putih, karena diare yang dialami ibunya menyebabkan ibunya kekurangan cairan dalam tubuh.
Buk ani selalu datang ke rumah selama 3 hari ibunya sakit. Nayla mulai perhatian pada ibunya dan melupakan semua yang terjadi antara ayah dan ibunya. Nayla tidur bersama ibunya di kamar ibunya, menyuapkan roti dan nasi ke ibunya. Rasa marahnya sudah lenyap hilang ditelan bumi setelah melihat ibunya sakit. Nayla pun tidak mengungkit-ungkit lagi masalah ayah dan ibunya.  Nayla merasa takut saat melihat ibunya sakit, ibunya yang jarang sakit, saat sakit kondisi ibunya sangat lemah. Nayla berjanji pada dirinya akan menjadi anak yang berbakti pada orang tuanya. Hubungan dengan ayahnya pun tetap terjalin lancar dengan komunikasi yang baik. Iya sadar bahwa iya tidak boleh menyalahkan salah satu pihak atas perceraian ayah dan ibunya. Karena iya menyayangi keduanya dan keduanya juga menyayanginya.
*****
sayangilah dan berbaktilah pada ibumu
karena kau tak akan tau kapan waktu akan memisahkan
jangan salahkan kedua orang tuamu atas perpisahan
cobalah mengerti mereka
jangan berpihak pada satu pihak jika terjadi masalah
mereka sama pentingnya dalam hidup kita

Comments

Popular posts from this blog

contoh pidato "usaha,doa,tawakal,dan berpikiran positif"

Contoh cerpen motivasi belajar

cerpen sahabat hijrah