kondisi pengambilan keputusan seorang manajer
Ketika mengambil keputusan, manajer mungkin menghadapi 3 kondisi yang berbeda:
• Kepastian
• Risiko
• Dan tidak kepastian
Kepastian: Situasi yang ideal untuk membuat keputusan adalah kepastian, yaitu situasi dimana manajer dapat membuat keputusan yang akurat karena hasil dari setiap alternatif sudah diketahui. Sebagai contoh, ketika bendahara negara bagian Wyoming memutuskan dimana dimana ia akan mendepositokan kelebihan dana negara bagian, ia mengetahui dengan pasti suku bangsa yang ditawarkan oleh setiap bank dan jumlah yang akan diperoleh atas dana ia tersebut.
Risiko :Situasi yang jauh lebih umum ketimbang pengambilan keputusan menurut kepastian adalah risiko, yaitu kondisi dimana pengambil keputusan dapat mengestimasikan kemungkinan hasil yang pasti. Menurut risiko, manajer mempunyai data historis dari pengalaman pribadi di masa lalu atau informasi sekunder yang memperbolehkan mereka menempatkan kemungkinan pada alternatif yang berbeda. Misalkan anda mengelola sebuah resor ski di Colorado dan anda berniat menambah sebuah lift. Sudah pasti keputusan anda akan dipengaruhi oleh pendapatan tambahan yang dapat dihasilkan lift baru tersebut.
Ketidakpastian : Apakah yang terjadi bila anda menghadapi sebuah keputusan dan anda tidak pasti mengenai hasilnya dan bahkan tidak dapat mengestimasi probabilitas yang masuk akal? Kami menyebut kondisi ini ketidakpastian. Manajer menghadapi situasi pengambilan keputusan yang tidak pasti. Dalam kondisi tersenut, pilihan alternatif dipengaruhi oleh terbatasnya informasi yang tersedia dan orientasi psikologi dan pengambil keputusan.
Manjer pemasaran visa telah menetukan 4 strategi yang mungkin untuk mempromosikan kartu Visa diseluruh Pantai Barat AS. Manajer pemasaran itu juga mengetahui bahwa kompetitor utamanya.
Comments
Post a Comment