proses pengambilan keputusan seorang manajer

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN Manajer pada semua tingkatan dan semua area di organisasi pasti akan mengambil keputusan. Artinya, mereka membuat pilihan. Sebagai contoh, manajer tingkat atas mengambil keputusan mengenai tujuan organisasinya, dimana menentukan lokasi fasilitas manufaktur, atau pasar baru mana yang akan dimasuki. Manajer tingkat menengah dan bawah mengambil keputusan mengenai jadwal produksi, masalah kualitas produksi, kenaikan gaji, dan disiplin karyawan. Walaupun pengambilan keputusan sering kali di gambarkan sebagai memilih diantara alternatif, pandangan tersebut terlalu menyederhanakan. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan: Langkah 1: mengidentifikasi sebuah masalah Tim anda tidak berfungsi, pelanggan anda pergi, atau rencana anda tidak lagi relevan. Setiap keputusan diawali dengan masalah, yaitu perbedaan antara kondisi yang ada dan yang diinginkan. Ingatlah bahwa identifikasi masalah bersifat subjektif. Apa yang di anggap manajer sebagai masalah mungkin tidak dianggap masalah oleh manajer lainnya. Selain itu manajer yang memecahkan masalah yang salah dengan baik sangat mungkin buruknya dengan manajer yang bahkan tidak mengenali suatu masalah dan tidak melalukan apa-apa, mengidewntifikasi masalah secara efektif sangatlah penting, tetapi tidak mudah. Langkah 2: mengidentifikasi kriteria keputusan Setelah manajer mengidentifikasi masalah, dia harus mengidentifikasi kriteria keputusan yang penting atau relevan untuk memecahkan masalah. Setiap pengambil keputusan mempunyai kriteria yang memandu keputusannya, walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit. Proses pengambilan keputusan: 1. Identifikasi masalah 2. Identifikasi kriteria keputusan 3. Alokasi bobot kriteria 4. Pengembangan alternatif 5. Analisis alternatif 6. Pemilihan alternatif 7. Implementasi alternatif 8. Evaluasi efektifitas keputusan Langkah 3: mengalokasikan bobot pada kriteria Jika kriteria yang relevan tidak sama arti pentingnya. Pengambil keputusan harus memberi bobot pada masing-masing kriteria agar dapat memberinya prioritas yang tepat dalam membuat keputusan Langkah 4: mengembangkan alternatif Langkah ke empat dalam proses pembuatan keputusan mengharuskan pengambil keputusan menyusun daftar alternatif yang dapat memecahkan masalah. Ini merupakan langkah dimana pengambil keputusan harus kreatif. Langkah 5: Menganalisis Alternatif Tujuan langkah ini adalah menguji daya jawab masing-masing alternatif jawaban. Manajer harus mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari tiap alternatif sebelum membuat keputusan akhir. Evaluasi atas alternatif dapat dilakukan dengan sejumlah cara, misalnya: 1. Menentukan pro dan kontra setiap alternatif 2. Melakukan analisis untung-rugi atas tiap alternatif 3. Mempertimbangkan feasibility (dapatkan dilakukan?), efektivitas (bisakah menyelesaikan masalah?), dan konsekuensi (apa dampaknya secara finansial dan non finansial bagi organisasi). Langkah 6: Memilih Sebuah Alternatif Setelah manajer memilih seluruh alternatif, ia wajib memutuskan satu yang terbaik. Alternatif terbaik adalah yang menghasilkan banyak keuntungan dan sedikit ruginya. Kadang, proses pemilihan dapat berlangsung cepat seperti yang banyak pro-nya ketimbang kontra-nya. Kadang pula, solusi optimal merupakan kombinasi antar alternatif. Langkah 7:Mengimplementasikan Alternatif Kita tahu bahwa bila orang yang harus mengimplementasikan sebuah keputusan berpartisipasi dalam proses, mereka lebih mungkin mendukungnya ketimbang bila anda hanya memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan. Hal lain yang mungkin harus dilakukan manajer selama implementasi adalah menilai ulang lingkungan untuk setiap perubahan, terutama dengan keputusan jangka panjang. Langkah 8: Mengevaluasi Efektivitas Keputusan Evaluasi hasil keputusan untuk melihat apakah masalah telah terpecahkan. Jika evaluasi menunjukkan bahwa masalahnya masih ada. Manajer harus menilai apa yang salah.

Comments

Popular posts from this blog

contoh pidato "usaha,doa,tawakal,dan berpikiran positif"

Contoh cerpen motivasi belajar

cerpen sahabat hijrah