Contoh Pidato- Kapan kita boleh menjadi egois? -Pidato Motivasi
Saat menjalani kehidupan, tak jarang kita berada pada pilihan mengatakan ya atau tidak. Kita berada pada pilihan untuk diam menerima ketidak adilan atau speak up atas ketidakadilan yang kita rasakan. Terkadang, tak sedikit dari kita diam dan menerima ketidakadilan yang terjadi. Menganggap semua candaan sebagai hal biasa dari luar, namun di dalam hati kita merasa sakit atas candaan yang bisa dibilang bullying
Memang benar sih, sikap itu akan menciptakan suasana yang baik untuk semua. Namun bagaimana dengan diri kita pribadi? bagaimana dengan mental kita yang terus menerus rusak dikarenakan sikap nggak enakan kita? Apakah sikap toleransi terus menerus akan yang membuat kita sakit hati baik untuk kita?
Jawabannya tentu tidak. Sikap nggak enakan dan selalu pasrah akan ketidakadilan yang kita terima justru membuat kita semakin terpuruk. Jangan sampai sikap selalu menjaga hati orang lain justru membuat kita bertindak jahat atas diri dan mental kita sendiri. Mulai dari sekarang, tak perlu takut untuk berkata TIDAK, tak perlu terlalu memperhatikan perasaan orang disaat perasaan kita tersakit. Adakalanya kita perlu speak up dengan tujuan mempertahankan harga diri kita dan adakalanya kita harus diam tak membalas saat menghadapi sikap yang kurang mengenakkan hati.
Lalu, kapan kita harus dengan tegas berkata tidak? 1. Saat kita diminta mengerjakan hal yang bertentangan dengan agama dan moral kita; 2. Saat kita memerlukan istirahat karena lelah secara fisik, mental dan emosional; 3. Saat hak dan batasan yang membuatmu nyaman dianggap tidak penting
Tapi, dengan tegas berkata tidak ataupun Speak Up membuat hubungan menjadi tidak baik. Apakah tidak apa-apa? Jika kamu benar, tidak perlu memikirkan hal tersebut. Sesekali kita boleh untuk Speak Up agar keberadaan kita tidak dianggap angin lalu atau bahkan radio rusak. Apabila kamu benar, jangan takut melawan semua ketidakadilan dan kejujuran. Kamu berhak untuk mempertahankan harga diri kamu. Kamu punya hak untuk melawan itu semua, jangan takut, jangan cemas. Tuhan menyertaimu. ingat, La illaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzholimin Kamu harus memutuskan hubungan dengan orang yang selalu membuat kamu jadi merasa rendah dan nggak mampu melakukan apapun. Bukan dalam artian memutuskan silaturrahmi, namun dalam artian menghindari interaksi yang tidak perlu. Saat itu terjadi, kamu sudah termasuk orang yang egois untuk menyelamatkan mentalmu. Tak apa ditinggal manusia, selagi engkau tidak ditinggalkan oleh penciptamu. Dalam hidup memang ada istilah, people come and go, its okay, no problem .
Comments
Post a Comment