Kisah Seorang Lansia, Tukang Ojek

Beberapa hari yang lalu, saat menunggu angkot untuk berangkat kerja, saya dihampiri oleh tukang ojek yang sudah berumur dan menawarkan jasa ojeknya kepada saya. Namun saya menolak, dikarenakan saya sudah melihat angkot yang ingin saya naiki sedang menurunkan penumpang di ujung jalan. Bapak itu sedikit membujuk dan menawarkan harga Rp 5.000,- untuk biaya menaiki jasa ojek yang ditawarkan. Ongkos untuk menaiki angkot saat ini adalah Rp 4.000,-. Saat itu saya memilih untuk menaiki ojek tersebut, karena dengan naik ojek tersebut, saya tidak perlu berjalan jauh menuju tempat kerja.

Di tengah perjalanan, bapak supir ojek itu bercerita bahwa dia menerima berapapun yang dibayar oleh pelanggan. berapa ikhlas pelanggan untuk bayaran itu,ia akan terima. Pagi itu masih dingin, tapi bapak itu tetap semangat mencari rezki yang halal. padahal untuk seusia bapak itu, dia seharusnya sudah menikmati hidup di rumah bersama anak dan cucunya dan hidup bahagia tanpa memikirkan uang. Namun sebaliknya, yang dilakukan bapak itu justru tetap bekerja meskipun sudah lansia. Bapak itu tidak mau berpangku tangan dan mengharapkan uang dari anaknya. Ia juga berkata bahwa ia yakin rezeki masing-masing kita sudah diatur oleh sang pencipta. Tinggal bagaimana cara kita menjemput rezeki tersebut.

Hal itu lantas membuat saya semakin bersyukur akan hidup yang saya jalani hari ini. Mendengar cerita bapak tersebut, keikhlasan bapak tersebut dan semangat bapak tersebut mencari rezeki yang halal membuat saya lebih bersemangat untuk menjalani hidup saya. Saya yang sebelumnya sering mengeluh akan gaji yang kecil, seketika merasa bersyukur akan hidup yang saya jalani. Bapak itu menyadarkan banyak hal di hidup saya, bahwa saya harus bekerja keras dimasa muda saya agar orangtua saya dapat hidup lebih layak dan dapat menikmati hari tua tanpa memikirkan uang. Fikiran saya juga terbuka setelah berbincang dengan bapak itu. Saya berfikir, Rezeki masing-masing kita ini sudah pas dan sudah cukup. Jangan membandingkan rezekimu dengan rezeki orang lain. Jangan membandingkan hasil mu dengan hasil rekanmu. Kalian menjalani proses yang berbeda, tentu hasil yang diperoleh juga berbeda. Percayalah, tuhan memberikan yang terbaik untukmu. Syukuri hari ini, syukuri kehidupanmu hari ini, syukuri rezeki yang kamu terima. Aturlah pengeluaranmu sedemikian rupa, hingga gaji yang kamu terima cukup bahkan bisa berlebih untuk di tabung. Tetapi jangan berpangku pada satu penghasilan, cobalah untuk mencari penghasilan dan pendapatan yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

contoh pidato "usaha,doa,tawakal,dan berpikiran positif"

Contoh cerpen motivasi belajar

cerpen sahabat hijrah